Sabtu, 24 November 2012

ONE DIRECTION Profil

Biodata Personil One Direction Boyband



Nama Lengkap     : Harry Edward Styles
Lahir                     : 1 Februari 1994
Asal                      : Holmes Chapel, Cheshire, UK
Agama                 : Kristen
Film fav.               : Love Actually
Lagu fav.              : Shine On You Crazy Diamond – Pink Flyod
Hobi                     : Main tenis dan badminton
Twitter                  : @Harry_Styles


 Nama Lengkap : Zayn Javadd Malik
Nama Asli          : Zain
Lahir                  : 12 Januari 1993
Asal                   : Lane Baildon, Bradford, UK
Agama               : Islam
Twitter                : @zaynmalik


Nama Lengkap : Niall James Horan
Lahir                 : 13 September 1993
Asal                  : Mullingar, County Westmeath, Ireland
Agama              : Kristen
Film fav.            : Grease
Warna fav.         : Hijau
Alat musik fav.   : Gitar
Twitter               : @niallofficial


Nama Lengkap : Louis William Tomlinson
Lahir : 24 Desember 1991
Asal : Doncaster, South Yorkshire, UK
Agama : Kristen
Film fav. : Grease
Band fav. : The Fray
Twitter : @Louis_Tomlinson


Nama Lengkap : Liam James Payne
Lahir                 : 29 Agustus 1993
Asal                  : Wolverhampton, West Midlands, UK
Agama              : Kristen
Hobi                 : Main Basket
Aktor fav.          : Adam Sandler
Twitter               : @Real_Liam_Payne


 Nama Lengkap : Munfha L.
 Lahir                 : 18 Agustus 1995
 Asal                  : Jawa Timur
Agama               : Sama kaya mas zayn :)
Hoby                 : Bermusik riaa
Aktor fav.           : Mas Zayn 1D
Twitter                : @moonfha_elmumtaz


bocoran UAN 2013

MAU TAUUU????

kalo mau sukses UJIANnya BELAJAR donk! ...... kenali diri kamu mulai skarang....., krena yang tau bagaimana cra blajar yang efektif menurut porsi kalian masing2... semoga sedikit tulisan uni bisa membantu kalian ^_^

I. PENGERTIAN dan PRINSIP BELAJAR

A. Pengertian Belajar
Belajar adalah  proses perubahan  tingkah laku yang dilakukan secara sengaja untuk mendapatkan perubahan yang lebih baik, misalnya : dari tidak tahu menjadi tahu, dari tidak terampil menjadi terampil, dari belum dapat melakukan sesuatu menjadi dapat melakukan sesuatu dan lain sebagainya.
Perubahan tersebut merupakan perubahan yang timbul karena adanya pengalaman dan latihan. Jadi belajar bukanlah suatu hasil, akan tetapi merupakan suatu proses untuk mencapai tujuan dalam rangka memenuhi kebutuhan menuntut ilmu.
Proses belajar adalah mengalami, berbuat  mereaksi dan melampaui  (under   going).
Disengaja, bahwa proses belajar timbul karena ada suatu niatan

B. Prinsip Belajar
Landasan utama dalam mencapai keberhasilan belajar adalah kesiapan mental. Tanpa kesiapan mental, maka tidak akan dapat bertahan terhadap berbagai kesukaran (kesulitan) yang dihadapi selama belajar.
Setiap peserta didik hendaknya mempunyai minat yang besar terhadap semua mata diklat yang diterima di sekolah. Suka atau tidak suka semua mata diklat harus ditempuh. Sikap membenci mata diklat tidak ada manfaatnya, yang terbaik adalah mengambil sikap positif dengan berusaha menyukai semua mata diklat yang diajarkan. Karena suka tidak suka mata diklat tersebut harus ditempuh pada jenjang pendidikan yang mereka ikuti.

II. HAMBATAN BELAJAR
Setiap proses pasti ada hambatannya, termasuk dalam belajar. Hambata muncul dari dalam diri maupun dari luar diri.
A. Hambatan dari dalam diri

  • Kesehatan fisik yang kurang baik mengakibatkan tidak dapat berkonsentrasi  (penglihatan kabur pendengaran yang kurang, gagap dll )
  • Intelegensi kurang/rendah (kemampuan belajaryang rendah).
  • Kebiasaan buruk (malas, suka menunda –nunda )
  • Persepsi negatif (perasaan pesimis, rendah diri, tertekan, takut dan cemas).
  • Sikap yang negatif terhadap diri, lingkungan sekolah, keluarga dan masyarakat.
  • Kelelahan psikologis (kepenatan saraf) sebagai akibat ketegangan emosi (emosi yang tidak stabil)

B. Hambatan dari luar diri

  • Keadaan lingkungan yang kurang nyaman dan tenang, misal : gaduh, terlalu panas/dingin, kacau dan kurang tertib.
  • Sarana dan prasarana yang kurang memadai seperti : alat peraga, pustaka(buku acuan), kertas, alat tulis dll.
  • Meja tulis yang kurang bersih dan penuh dengan barang-barang yang tidak diperlukan.
  • Pengaruh teman yang kurang baik.
  • Keluarga, guru atau orang lain yang kurang memberi   dorongan.

Menurut Stine persepsi negatif adalah merupakan hambatan yang paling mempengaruhi kecepatan dan kemudahan dalam belajar.
Persepsi negatif yang bisa menghambat suatu proses belajar diantaranya :
  1. Saya bodoh
Pada saat pernyataan ini muncul, dalam diri akan muncul perasaan minder, malas
/tidak bersemangat
Solusi àTanamkan dalam diri, bahwa didunia ini tidak ada orang bodoh, yang ada
adalah orang yang malas dan tidak mau berusaha.
2.  Belajar Membosankan
Pada saat muncul pernyataan bahwa belajar membosankan maka didalam diri kita
akan muncul perasaan gelisahdan tidak suka à dampaknya susah dalam
memfokuskan perhatian memahami apa yang dipelajari.
Solusi
ubah pernyataan belajar membosankan menjadi à Belajar itu menyenangkan,
melibatkan dan sangat menarik (selalu diulang sebelum belajar/latihan)
3. Saya bukan pelajar yang baik
Keraguan dan perasaan negatif akan menghambat optimalisai potensi diri.
Solusi
Selalu tanamkan dalam pikiran kita  ”Saya seorang pelajar yang hebat, selalu siap
mempelajari dan melakukan banyak hal yang lebih baik”
4. Saya tidak dapat memahami subjek ini / tidak dapat belajar
Otak kita memiliki kemampuan untuk mempelajari semua hal. Kita tidak bisa
memahami sesuatu karena sebelum mencoba belajar/mempelajari sesuatu saluran
mental yang berfungsi untuk menerima informasi dalam proses belajar sudah kita
sumbat/tutup dengan pernyataan tersebut.
Solusi sugesti diri kita dengan pernyataan : ”Saya mampu mempelajari / memahami
semuanya, baik matematika, bahasa Inggris dan banyak lagi ilmu yang ada di dunia
ini”
5. Saya tidak ingat dengan apa yang saya pelajari
Ketika pernyataan diatas dikeluarkan terus menerus, maka akan terkirim perintah
”penghapusan” mental ke otak, dimana perintah tersebut akan menghapus bersih isi
file-file mentalàmudah lupa dengan apa yang dipelajari.
Solusi Hentikan otak kita dari kalimat-kalimat yang merusak diri, dan gantikan dengan
percakapan diri yang memperkuat kesadaran tentang betapa kuat kemampuan belajar
kita yang diwariskan sejak lahir. Dengan mengubah pernyataan diatas menjadi ”Saya
sudah belajar mengingat banyak hal penting, nama, fakta, tanggal. Saya dapat dan
akan mengingat semua yang saya pelajari”


III MODALITAS BELAJAR
A. Menggunakan Otak dengan Maksimal
  1. Otak Kanan
Otak kanan berhubungan dengan hati (tersembunyi di bawah sadar), bertugas untuk memunculkan kreativitas (creativity), imajinasi (imagination) dan emosi (emotion). Penggunaan dari otak kanan lebih dominan hingga mencapai 80%
2. Otak Kiri
Untuk otak kiri berhubungan dengan pikiran (terlihat dipermukaan). Tugas otak kiri berkenaan dengan menganalisis (analysis), logika (logic),kalkulasi / berhitung (calculation) dan meneliti (detail). Untuk penggunaannya hanya mencapai 20%

Menggunakan Gaya belajar yang tepat
Agar mendapatkan hasil belajar yang optimal, proses belajar mesti kita sesuaikan denga gaya belajar yang sesuai dengan diri kita
Macam-macam gaya belajar :
Gaya Belajar Visual
belajar dengan cara melihat, membayangkan dan memperhatikan secara langsung objek yang dipelajari.
Gaya Belajar Audio
belajar dengan cara mendengarkan dari sumber ajar (diterangkan, radio/kaset, nada, irama, suasana heboh, suasana gaduh dll)
Gaya Belajar Kinesthetic

belajar dengan cara bergerak, merasa, menyentuh, menggengam, menangkap, menekan (dingin, kasar, tebal, tipis dll)   


CARA MENGENALI GAYA BELAJAR
INTRUKSI,
Lingkari nomor-nomor pada pernyataan yang kalian anggap sesuai dengan diri anda !

  1. Saya lebih suka mendengarkan informasi yang ada dikaset daripada membaca buku.
  2. Jika mengerjakan sesuatu, saya selalu membaca instruksinya terlebih dahulu.
  3. Saya lebih suka membaca daripada mendengarkan penjelasan dari guru.
  4. Saat seorang diri, saya biasanya memainkan musik/lagu atau bernyanyi.
  5. Saya lebih suka berolahraga daripada membaca buku
  6. Saya selalu dapat menunjukkan arah utara atau selatan di mana pun saya berada.
  7. Saya suka menulis surat, jurnal atau buku harian.
  8. Saat berbicara, saya suka mengatakan,”saya mendengar anda, itu terdengar bagus, itu bunyinya bagus.
  9. Kamar tidur, ruangan, meja, mobil atau rumah saya biasanya berantakan/tidak teratur.
  10. Saya suka merancang, mengerjakan dan membuat sesuatu dengan kedua tangan saya.
  11. Saya tahu hampir semua kata dari lagu yang saya dengar.
  12. Ketika mendengar oranglain bicara,saya biasanya membuat gambar dari apa yang mereka katakan dalam pikiran saya.
  13. Saya suka olahraga dan rasanya saya adalah olahragawan yang baik.
  14. Mudah sekali bagi saya untuk mengobrol dalam waktu yang lama dengan kawan saya saat berbicara di telepon.
  15. Tanpa musik,hidup sangat membosankan.
  16. Saya sangat senang berkumpul dan biasanya dapat mudah berbicara dengan siapa saja.
  17. Saat melihat obyek dalam bentuk gambar, saya dapat dengan mudah mengenali obyek yang sama walupun posisi obyek itu diputar/diubah.
  18. Saya biasanya mengatakan, ”saya rasa, saya perlu menemukan pijakan atas hal ini, atau saya ingin bisa menangani hal ini.
  19. Saat mengingat suatu pengalaman, saya sering kali melihat pengalaman itu dalam bentuk gambar di dalam pikiran saya.
  20. Saat mengingat suatu pengalaman, saya sering kali mendengar suara dan berbicara pada diri saya mengenai pengalaman itu.
  21. Saat mengingat suatu pengalaman, saya sering kali ingat bagaimana perasaan saya terhadap pengalaman itu.
  22. Saya lebih suka musik daripada seni lukis.
  23. Saya sering mencoret-coret kertas saat berbicara di telepon atau dalam suatu pertemuan/rapat.
  24. Saya lebih suka melakukan contoh peragaan daripada membuat laporan tertulis atas suatu kejadian.
  25. Saya lebih suka membacakan cerita daripada mendengarkan.
  26. Saya biasanya berbicara dengan perlahan.
  27. Saya lebih suka berbicara daripada menulis.
  28. Tulisan tangan saya biasanya tidak rapi.
  29. Saya biasanya menggunakan jari saya untuk menunjuk kalimat yang saya baca.
  30. Saya dapat dengan cepat melakukan penjumlahan dan perkalian dalam pikiran saya.
  31. Saya suka mengeja dan saya pintar mengeja kata-kata.
  32. Saya akan sangat terganggu apabila ada orang yang berbicara pada saat saya sedang nonton TV.
  33. Saya suka mencatat perintah/instruksi yang disampaikan pada saya.
  34. Saya dapat mengingat dengan mudah apa yang orang katakan.
  35. Saya paling mudah belajar sambil mempraktekkan/melakukan.
  36. Sangat sulit bagi saya untuk duduk diam dalam waktu yang lama.
Skoring :
Pindahkan hasil pilihan anda ke grafik gaya belajar dibawah ini

a. Gaya Belajar Visual TOTAL:
2      3       6      7       12     17
19    23     25    30     31     33
b. Gaya Belajar Auditori TOTAL:
1      4       8      11      14     15
16    20    22    27     32    34
c. Gaya Belajar Kinestetik TOTAL:
5      9      10     13      18    21
24   26    28     29     35    36


Interpretasi
Jumlahkan total untuk setiap kategori. Semakin tinggi angka pada ketegori tertentu berarti anda semakin suka menggunakan gaya belajar itu.
Misalnya pada gaya belajar visual,anda melingkari  jawaban no. 2,6,7,12. Maka total skor anda adalah 4 (karena anda memilih 4 nomor). Demikian seterusnya.
Ada  yang perlu diingat, bahwa ada kemungkinan anda menggunakan lebih dari satu gaya belajar. Dan ini tidak menjadi masalah karena anda akan lebih mudah utuk belajar dengan dua atau lebih  gaya belajar (banyak media yang bisa digunakan)

IV. CARA BELAJAR EFEKTIF DAN EFISIEN
Belajar efektif dan efisien dapat tercapai apabila dalam belajar peserta didik menggunakan teknik belajar yang tepat. Kegagalan peserta didik dalam belajar lebih banyak disebabkan karena mereka tidak mengetahui teknik belajar yang efektif dan efisisen.

Beberapa teknik-teknik belajar efektif dan efisien,antara lain:
  1. Membaca doa belajar
  2. Dilakukan secara rutin (sesuai dengan jadwal yang telah dibuat) dan berkesinambungan.
  3. Membaca secara keseluruhan, baru kemudian mempelajari bagian-bagiannya.
  4. Membuat catatan penting (meringkas).
  5. Menarik kesimpulan dan dilakukan (latihan) dengan penuh perhatian.
  6. Pelaksanaan dengan waktu yang efektif, 4 X 2 lebih baik dari pada 2 X 4 (4 kali belajar @ selama 2 jam, lebih baik hasilnya dari 2 kali belajar @ selama 4 jam). Akan sangat baik dilakukan pada 1/3 malam terakhir setelah sholat tahajud.
  7. Mengulangi bahan pelajaran (sering diulang-ulang).
Imam ghozali daalm mempelajari sesuatu pasti di ulang 25 x untuk pertama dan diulag secara berkurang pada hari berikutnya)
  1. Konsentrasi dengan baik (konsentrasi dapat dilatih bukan bawaan/bakat)
  2. Melatih kecepatan membaca sekurang-kurangnya 200 perkataan dalam satu menit. Caranya dengan membaca lompatan mata tanpa mengucapkannya dengan menggerakkan bibir ataupun dalam hati,karena pengucapan itu memperlambat kecepatan.
  3. AMALAN WAJIB
Tidak pernah meninggalkan sholat 5 waktu ditambah sholat tahajud dan dhuha (bagi yang muslim)
Menjaga 5 Maksiat (mata, telinga, mulut, tangan-kaki, dan kemaluan)




 TES CARA BELAJAR
Intruksi
Berilah tanda (V) pada kolom yang telah disediakan sesuai dengan kebiasaan belajar kalian!

NO KEBIASAAN BELAJAR YA TIDAK KETERANGAN
1.

2.



3.

4.

5.


6.

7.

8.


9.
10.



11.

12.


13.




14.


15.
Lebih senang belajar sendiri dari pada belajar bersama-sama.
Sebelum mulai belajar terlebih dahulu menentukan bahan-bahan yang akan saya pelajari sehingga waktu yang tersedia dapat dimanfaatkan sebaik-baiknya.
Di luar jam sekolah saya belajar satu jam atau lebih.
Sambil belajar saya senang mendengarkan radio atau menonton TV.
Saya menyelesaikan tugas-tugas tepat pada waktunya dengan mengerjakan secara teratur dari hari ke hari.
Saya menyelesaikan pekerjaan rumah tepat pada waktunya.
Saya berusaha untuk benar-benar tertarik pada setiap pelajaran yang saya ikuti.
Bagi saya belajar merupakan suatu hal yang bersifat untung-untungan dan tergantung suasana hati pada waktu itu.
Saya belajar dengan santai tanpa rencana.
Beberapa tugas sekolah tidak menarik, sehingga saya harus memaksakan diri mempelajari dan menyelesaikan tugas-tugas tersebut.
Saya tidak bisa belajar dengan baik karena gelisah,murung atau karena pikiran.
Bila duduk untuk belajar saya merasa sangat
lelah,jemu atau mengantuk sehingga saya tak dapat belajar dengan baik.
Bila saya membaca bahan bacaan yang panjang pada saat-saat tertentu saya berhenti membaca sambil meninjau/mengingat kembali hal-hal pokok yang telah saya baca sebelumnya.
Saya merasa sedikit sekali hasil yang saya peroleh dalam belajar dibandingkan dengan waktu yang saya pergunakan.
Saya belajar hanya karena ada ulangan.

Interpretasi
Setelah anda mengisi pernyataan diatas, adakan koreksi diri sendiri tentang cara belajar yang telah anda lakukan!

Cara belajar saya (lingkari a. atau b.)


a) Efektif dan efisien
Langkah selanjutnya :
...................................................................................................................................
................................................................................................................................... ................................................................................................................................... .
b) Kurang efektif dan kurang efisien
Cara mengatasi :
...................................................................................................................................
................................................................................................................................... ................................................................................................................................... ...
DAFTAR PUSTAKA
BP DKI.1995. Modul Bimbingan dan Konseling.Jakarta:BP DKI
Kartono,Kartini.2000. Kamus Psikologi.Bandung:Pionir Jaya
Slameto.2003. Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya.Jakarta:Rineka Cipta
Stine,Jean Marie.2003.Mengoptimalkan Daya Pikir.Jakarta:PT.Pustaka Delapratasa

otak kita

our BRAIND akan tetap beraktivitas although kita lagi bobog

 Selasa, Neuron-neuron entorhinal menunjukkan aktivitas persisten, berperilaku layaknya mereka mengingat sesuatu sekalipun di bawah pengaruh anestesi saat tikus tak bisa merasakan atau membaui atau mendengar apapun."

Para peneliti dari Universitas California, Los Angeles (UCLA) untuk pertama kalinya mengukur aktivitas suatu area dalam otak yang sedang tertidur, yaitu area yang terlibat dalam pembelajaran, memori dan penyakit Alzheimer. Mereka menemukan bahwa bagian otak ini berprilaku layaknya sedang mengingat sesuatu, bahkan di bawah pengaruh anestesi; sebuah temuan yang bertentangan dengan teori-teori sebelumnya tentang konsolidasi memori selama tidur.
Tim riset secara simultan mengukur aktivitas neuron-neuron tunggal dari beberapa bagian otak yang terlibat dalam pembetukan memori. Teknik ini memungkinkan mereka menentukan bagian otak mana yang mengaktifkan area-area otak lainnya dan bagaimana aktivasi tersebut menyebar, kata penulis senior studi Mayank R. Mehta, profesor neurofisika di departemen neurologi, neurobiologi, fisika dan astronomi UCLA.
Secara khusus, Mehta bersama timnya mengamati tiga area terkoneksi dalam otak tikus, yaitu otak baru atau neokorteks, otak tua atau hippocampus, dan otak perantara yang menghubungkan otak baru dan tua. Dalam studi sebelumnya telah ditunjukkan bahwa dialog antara otak tua dan otak baru selama tidur merupakan hal penting bagi pembentukan memori, namun studi tersebut tidak menyelidiki kontribusi dari korteks entorhinal dalam dialog tersebut, yang berubah menjadi pengganti permainan, kata Mehta. Tim risetnya menemukan bahwa korteks entorhinal menunjukkan apa yang disebut sebagai aktivitas persisten, yang diduga memediasi pengerjaan memori selama dalam kondisi sadar, misalnya saat seseorang berusaha mengingat sesuatu, seperti nomor telepon atau arah jalan.
“Kejutan besarnya, jenis aktivitas persisten ini terjadi selama tidur, hampir sepanjang waktu,” kata Mehta. “Hasil studi ini secara keseluruhan masih baru dan mengejutkan. Faktanya, aktivitas persisten mirip-pengerjaan memori ini terjadi pada korteks entorhinal sekalipun di bawah pengaruh anestesi.”
Studi ini muncul dalam edisi online jurnal Nature Neuroscience.
Temuan ini sangat penting karena sepertiga hidup manusia diisi dengan tidur, dan kekurangan tidur bisa menghasilkan dampak yang merugikan bagi kesehatan, termasuk kesulitan dalam hal pembelajaran dan memori.
Sebelumnya pernah ditunjukkan bahwa neokorteks dan hippocampus saling “berkomunikasi” satu sama lain, dan diyakini komunikasi ini berperan penting dalam membangun memori, atau disebut konsolidasi memori. Namun, tak ada yang mampu mengeinterpretasi pembicaraan tersebut.
“Saat Anda bersiap tidur, Anda bisa membuat kamar menjadi gelap dan sunyi, dan meskipun tak ada masukan indrawi, otak tetap sangat aktif,” kata Mehta. “Kami ingin tahu kenapa itu bisa terjadi dan bagian-bagian mana saja dalam otak yang saling berkomunikasi satu sama lain.”
Mehta beserta timnya mengembangkan sistem monitor yang sangat sensitif, yang memungkinkan mereka mengikuti aktivitas-aktivitas neuron dari masing-masing tiga bagian otak tersebut secara simultan, termasuk aktivitas sebuah neuron tunggal. Hal ini memungkinkan para peneliti mengurai secara tepat komunikasi-komunikasi yang terjadi, sekalipun neuron-neuron tersebut tampak tenang. Kemudian mereka mengembangkan analisis matematis canggih untuk mengurai komunikasi yang kompleks.
Selama tidur, neokorteks surut menjadi pola gelombang yang lambat sekitar 90 persen pada waktu itu. Selama periode tersebut, ativitasnya berfluktuasi pelan antara keadaan aktif dan tidak aktif tiap detiknya. Mehta beserta timnya berfokus pada korteks entorhinal, yang memiliki banyak bagian.
Bagian luar korteks entorhinal merefleksikan aktivitas neokortikal. Namun bagian dalamnya berperilaku berbeda. Saat neokorteks menjadi non-aktif, neuron-neuron pada bagian dalam korteks entorhinal bertahan dalam keadaan aktif, sama halnya di kala mereka mengingat sesuatu yang baru saja “dikatakan” neokorteks, sebuah fenomena yang disebut sebagai aktivitas persisten spontanitas. Selanjutnya, para peneliti menemukan bahwa ketika bagian dalam korteks entorhinal spontan menjadi persisten, ia mendorong neuron hippocampus menjadi sangat aktif. Di lain sisi, saat neokorteks menjadi aktif, hippocampus menjadi lebih tenang. Data ini menghadirkan interpretasi yang jelas tentang komunikasi tersebut.
“Selama tidur, ketiga bagian otak itu saling berkomunikasi satu sama lain dalam cara yang sangat kompleks,” katanya. “Neuron-neuron entorhinal menunjukkan aktivitas persisten, berperilaku layaknya mereka mengingat sesuatu sekalipun di bawah pengaruh anestesi saat tikus tak bisa merasakan atau membaui atau mendengar apapun. Luar biasanya, aktivitas persisten ini terkadang bertahan lebih dari satu menit, suatu skala waktu yang besar dalam aktivitas otak, yang umumnya berubah dalam skala per seribu perdetik.
Temuan ini menantang teori-teori komunikasi otak selama tidur, yang menyatakan bahwa hippocampus-lah yang mengkomunikasikan, atau mendorong, neokorteks. Temuan Mehta ini setidaknya mengindikasikan adanya aktor ketiga dalam dialog yang kompleks tersebut, yaitu korteks entorhinal, yang berperilaku seperti halnya mengingat sesuatu. Korterks tersebut, pada gilirannya, mendorong hippocampus selagi pola-pola aktivitas lain membuatnya tidak aktif.
“Ini merupakan cara yang sama sekali baru dalam memikirkan teori konsolidasi memori. Kami menemukan adanya pemeran baru dalam proses tersebut dan hal itu berdampak sangat besar,” kata Mehta. “Dan apa yang dilakukan pemain ketiga ini adalah karena didorong oleh neokorteks, bukan hippocampus. Hal ini menunjukkan bahwa apapun yang terjadi selama tidur tidak ada yang terjadi seperti yang kita duga sebelumnya. Ada pemain lagi yang terlibat sehingga dialog menjadi jauh lebih kompleks, dan arah komunikasi ini bertentangan dengan apa yang sudah kita pikirkan.”
Mehta berteori bahwa proses ini terjadi selama tidur sebagai cara untuk merapikan memori dan menghapus informasi tak penting yang diproses selama seharian. Hal ini menghasilkan memori-memori penting yang bisa terakses secara lebih mudah dan menonjol. Sebagai catatan, penyakit Alzheimer dimulai di dalam korteks entorhinal dan pasien mengalami masalah tidur. Jadi, temuan Mehta ini memiliki implikasi dalam arena tersebut.
“Hasil studi ini menyajikan bukti langsung pertama bagi aktivitas persisten pada neuron-neuron lapisan korteks entorhinal medial secara in vivo, serta mengungkap kontribusinya terhadap interaksi cortico-hippocampal, yang bisa terlibat dalam pengerjaan memori dan pembelajaran pada urutan panjang tingkah laku selama berperilaku, serta konsolidasi memori selama tidur,” demikian pernyataan dalam studi ini.
Studi ini didanai oleh Yayasan Whitefall, Institut Kesehatan Nasional, National Science Foundation, Yayasan W.M. Keck, Kementerian Pendidikan dan Riset Jerman serta Max Planck Society.
Kredit: Universitas California, Los Angeles (UCLA), Health Sciences

Selasa, 20 November 2012

do you know?

  TAU GAK Sarapan Putih Telur Bikin kita betah melek alias gag ngantuk lo..,,,

Jika Anda sering mengantuk menjelang makan siang, mungkin sarapan yang Anda makan salah. Cobalah ganti menu sarapan dengan telur rebus terutama bagian putih telur. Protein yang terkandung didalamnya membantu Anda tetap terjaga dan merasa waspada.

Para ilmuwan telah menemukan bahwa protein telur, khususnya yang ditemukan pada bagian putih telur, dapat membantu orang tetap terjaga dan merasa waspada, sehingga tidak mudah mengantuk saat beraktivitas.

Protein pada putih telur lebih efektif ketimbang karbohidrat yang ditemukan dalam cokelat, biskuit atau permen yang sering diandalkan untuk meningkatkan energi dengan cepat.

Peneliti Cambridge University mempelajari bagaimana nutrisi mempengaruhi sel-sel otak yang membuat orang tetap terjaga dan membantu membakar kalori.

Suatu campuran yang mirip dengan kandungan protein putih telur mengaktifkan sel-sel otak, sehingga memicu pelepasan stimulan orexin. Sedangkan gula justru memblokir pelepasan orexin, sehingga makan gula akan membuat orang mudah mengantuk.

Hormon orexin merupakan hormon yang diproduksi di otak. Kekurangan hormon orexin sering ditemui pada penderita narcolepsia, yakni rasa kantuk berlebihan di siang hari yang kadang-kadang memicu serangan tidur yang tidak terkendali. Pelepasan hormon orexin akan mengurangi rasa kantuk dan membuat orang lebih terjaga.

"Yang menarik adalah bagaimana memiliki cara rasional untuk 'tune' sel-sel otak menjadi lebih atau kurang aktif dengan memutuskan apa makanan yang akan dimakan. Penelitian menunjukkan bahwa jika Anda memiliki pilihan antara selai di roti bakar atau putih telur di atas roti panggang, maka pilihlah yang kedua (putih telur di atas roti panggang)," jelas Dr Denis Burdakov, peneliti dari Cambridge University, seperti dilansir Dailymail, Jumat (18/11/2011).

Bahkan meskipun dua pilihan tersebut berisi jumlah kalori yang sama, putih telur yang memiliki protein lebih akan memerintahkan tubuh untuk membakar kalori lebih banyak dari yang dikonsumsi.

Penemuan ini telah dipublikasikan dalam jurnal Neuron.

IN MY LIGHT

OREO diputar didilat dicelupin......,
itulah kita saat bersama2...,,,
nasrsis bareng, nangis pun juga jama2h...,
sa2t Mrs 'n Mr guru said  "anak2 tugasnya terakhir besok jam ke nol....!" HUAAAAAAAAAAAA...!!!
serentak kita bagai narsan dadakan...,hahahaahaha...tapi tetp cuantik,guanteng ,manis n cool pastinya.,
(sorry agag ke PDan)., 
tahukah kalian you are like RAINBOW in my life... kamu-kamu semua akan tertulis in my diary sebagai kenangan terindah..., sulit untuk bisa menerima kalo kita bntar lagi akan terbang ke negeri impian kita masing2..., TAKUT jika kelak tidak akan mendapatkan kehangatan yang seperti kita ciptakan..., BAHAGIA karena kita akan menggapai semua impian yang telah kita ukir saa2 pertama kali bertmu... 

^ ON THE WAY OF CALOR CLASS.., ^